
Dhanu Saputro
Program magang ke Jepang merupakan salah satu kesempatan terbaik untuk mengembangkan potensi diri. Melalui program yang diselenggarakan oleh PT JIAEC, saya sebagai peserta merasa mendapatkan pembelajaran yang sangat berharga, baik mengenai bahasa, budaya, maupun norma dan aturan yang berlaku di Jepang. Bekal ini menjadi dasar penting sebelum berangkat, sehingga memudahkan peserta untuk belajar sekaligus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Metode belajar, kedisiplinan, dan pola pikir yang diajarkan selama pelatihan mampu membentuk karakter diri yang tekun, baik dalam belajar maupun bekerja. Karakter ini menjadi fondasi penting yang manfaatnya sangat terasa hingga sekarang, terutama dalam hal kemampuan bahasa Jepang serta etos kerja. Kedua hal tersebut membantu saya bersaing di dunia kerja sekaligus membuka berbagai peluang baru.
Namun, mengikuti program magang ke Jepang tentu memiliki tantangan. Salah satu yang paling dirasakan hampir semua peserta adalah harus berpisah jauh dari keluarga dan melewatkan momen-momen penting bersama mereka. Meski demikian, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar. Bekerja di luar negeri memberi saya pengalaman yang tidak bisa ditemukan di Indonesia. Mulai dari alam, lingkungan, budaya, hingga etos kerja masyarakat Jepang, semuanya turut membentuk karakter saya saat ini.
Menurut saya, program magang ke Jepang memberikan dua jenis manfaat, yaitu pengembangan diri dan perkembangan ekonomi. Magang umumnya berlangsung selama tiga tahun. Oleh karena itu, saya menyarankan agar peserta sudah memiliki gambaran atau target paling lambat di tahun kedua mengenai rencana setelah program berakhir. Target tersebut akan menentukan langkah apa saja yang harus dipersiapkan dan dipelajari selama berada di Jepang.
Saya pribadi memiliki impian untuk menjadi seorang interpreter atau penerjemah setelah kembali ke Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, saya menyusun program belajar secara bertahap, mulai dari JLPT N3 hingga N1. Menurut saya, kunci utama dalam mempelajari bahasa Jepang adalah konsistensi. Tidak ada hari yang saya lewatkan tanpa belajar meskipun hanya sekedar satu lembar bacaan atau satu video materi. Konsistensi kecil yang dilakukan setiap hari, ditambah dengan penerapan bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari, terbukti mampu meningkatkan kemampuan secara signifikan.
Berkat pengalaman magang dan pembelajaran bahasa Jepang yang saya jalani, saya akhirnya berhasil meraih pekerjaan impian sebagai interpreter. Meski demikian, pekerjaan ini tidaklah mudah karena menuntut tanggung jawab besar. Saya harus terus memperdalam terminologi bahasa Jepang, melatih mental dalam berkomunikasi, berdiskusi, serta mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Untungnya, karakter, mental, dan etos kerja yang terbentuk selama magang membantu saya menghadapi berbagai tantangan tersebut. Manfaat dari pengalaman magang juga tidak terbatas pada satu bidang pekerjaan saja. Nilai-nilai yang saya pelajari di Jepang tetap saya rasakan hingga sekarang, bahkan dalam profesi lain yang sedang saya jalani, yaitu di bidang Human Resources.
Kepada para trainee yang sebentar lagi akan kembali ke Indonesia, saya berharap setiap hal baik yang dipelajari selama di Jepang dapat diterapkan dalam kehidupan, pekerjaan, maupun masyarakat. Jika merasa belum menemukannya, coba ingat kembali pengalaman kecil yang mungkin terlihat sepele tetapi sebenarnya sangat bermanfaat. Dan yang terpenting, jangan pernah berhenti belajar. Jika sudah terbiasa konsisten, pertahankanlah, karena itulah kunci keberhasilan. Satu kutipan bahasa Jepang yang saya jadikan sebagai prinsip:
“上を向いて歩いていけばなんとかなる”
Narasumber : Dhanu Saputro
Editor : Ririe Lovina Putri